TERLARANG




cang...ci...men...cang...ci...men... kacang kwaci permen. Kacang pak? Permen bu?” teriak para pedaggang asongan di dalam kereta.
            Tuuut...tuuut... Boleh saya duduk di sini mbak?” Suara seorang ibu - ibu tua membuyarkan lamunanku.
            silahkan.
Sayang, jangan melemun ya! Aku disini dihatimu.” Pikiran Surti melayang layang. Nampaknya sore itu kekasih hatinya belum terlihat melintas di depan rumahnya. Tapi tak lama kemudian sosok orang tinggi berbadan hitam terlihat dari kejauhan. Surti sudah dapat melihat sosok itu walaupun jaraknya masih sangat jauh. Saat laki-laki itu meelintas tepat di depannya dia hanya dapat melempar senyum. Jika ibunya melihat dia bisa membunuh ibunya. Ibu sedang memasak di dapur, memasak syur kesukaannya.
sayang anak...sayang anak... ayo dibeli...di beli... sayang anak..!” . Ibu memanggilku, sepertinya ibu tau kalau Tarjo sedang melintas di depan rumah. Seandainya ayah masih hidup, ayah mungkin merestuiku menjalin hubungan dengan Tarjo. Apakah ibu akan merunah pendiriannya dan akan merestuiku. Entahlah, tapi aku anak ibu satu-satunya. Pasti ibu akan merestui aku.
            Ibu aku sedang berjalan tanpa arah. Ibu. Apakah ibu akan merestuiku?” hubunganku dengan mas Tarjo yang terlarang. Tapi apa salahnya? Kenapa mas Tarjo lahir dari rahim istri pertama ayah. Kenapa ayah harus mempunyai 2 istri. Tapi aku tak dapat menyalahkan siapa-siapa. Ibu sedang sakit dan aku menemaninya. Ibu terlihat kurus dan sangat tak berdaya. Kupijit-pijit kakinya yang hanya tinggal tulang dan kulit.
            mbak...mbak... sudah sampai stasiun gambir!
            ohh, iya..”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Sastra (Perbandingan Novel Ronggeng Dukuh Paruk dan Tarian Bumi)

ANALISIS FILM “TANAH SURGA KATANYA”

CURHAT 2021